Pages

Thursday, October 05, 2006

Understanding Linux V1.0--Bagian 1. Pengenalan Linux

Linux adalah sistem operasi yang dikategorikan sebagai Unix-like O.S. (yang mirip dengan sistem operasi Unix). Sistem operasi pendatang baru (di dunia Unix) yang mulai naik pamornya pada akhir tahun 1990-an. Linux berkembang dengan sistem operasi Unix-like lainnya yang bersifat komersial seperti System V Release 4 (SVR4) yang dikembangkan oleh AT&T, yang sekarang sudah (lama) diakuisisi oleh Novell; BSD 4.4 dirilis oleh Univertity of California at Barkeley (4.4BSD), Digital Unix dari Digital Equipment Corporation (sekarang Compaq); AIX dari IBM; HP-UX dari Hewlet-Packard, dan Solaris dari Sun Microsystems.

Linux awalnya ditulis (dikembangkan) oleh Linus Torvalds pada tahun 1991 sebagai sistem operasi IBM PC-compatible berbasiskan prosesor Intel 30386. Sampai sekarang, Linus tetap sering terlibat dalam pengembangan Linux, mengusahakan agar tetap up-to-date dengan perkembangan berbagai jenis hardware terbaru dan mengkoordinasi aktivitas ratusan Pengembang Linux dari seluruh dunia. Beberapa tahun kemudian Para Pengembang telah bekerja keras untuk membuat Linux bisa dijalankan di (tersedia untuk) arsitektur komputer yang lain; Alpha, SPARC, Motorola MC680, Power PC, dan IBM System/390.

Satu dari sekian banyak kelebihan/keuntungan yang menarik dari Linux adalah bahwa Linux bukan merupakan sistem operasi komersial: Source code (kode sumber) Linux dilisensikan di bawah GNU General Public Lisence (GPL), terbuka dan bebas untuk dipelajari oleh siapapun. Jika kita mendapatkan(source code)-nya – dari CD Linux atau men-download dari http://www.kernel.org/-- maka kita bisa mengeksplorasi secara keseluruhan sebuah sistem operasi yang modern.

Secara teknis, Linux merupakan sebuah kernel murni Unix-like, walaupun bukanlah suatu sistem operasi Unix yang utuh, karena Linux tidak disertai aplikasi-aplikasi lain seperti utiliti filesystem, system window dan (tampilan) desktop grafis, perintah-perintah administrasi sistem, editor teks, compilers, dan lain sebagainya. Tetapi, dengan adanya program-program yang tersedia bebas di bawah lisensi GPL, program-program tersebut bisa di-install ke dalam filesystem yang di-support oleh Linux. Karena alasan ini pula beberapa pihak menilai bahwa kata “Linux” saja belum cukup untuk bisa dikatakan sebuah sistem operasi lengkap, haruslah disebut GNU/Linux.

Karena Linux hanya merupakan sebuah kernel, maka banyak sekali para pengguna Linux yang menggunakan distribusi Linux komersial yang biasa didapat dari CD-ROM, dan untuk mendapatkan kode sumber (source code) program yang termasuk standar sistem Unix. Sebagai alternatif, kode sumber tersebut bisa diperoleh dari beragai situs-situs ftp yang berbeda. Kode sumber Linux biasanya di-install di directory /usr/src/linux.

Distribusi Linux? Ya, Linux Distribution –dalam Bahasa Indonesia disebut Distribusi (Distro) Linux—merupakan paket software sistem operasi lengkap yang berisi Linux (kernelnya), program-program utilitas sistem, paket instalasi dan manajemen lingkungan kerja komputer. Terdapat banyak sekali jenis distro Linux yang bisa kita pilih untuk memulai menggunakan Linux, diantaranya adalah: Ubuntu, Debian, openSUSE, Gentoo, Fedora, Mandriva, Slackware, dan lain sebagainya (saya urutkan berdasarkan 2006 Desktop Market Survey, mengenai distro linux paling banyak digunakan oleh user). Indonesia pun memiliki banyak distro Linux, yaitu: BlankOn, IGOS Desktop, Xnuxer, dan lain-lain. Pilihan ada pada keinginan dan selera user.

Have fun with Linux then! :)

3 comments:

Anonymous said...

ada gak ya Linux yang mirip kayak windows. Kalo mau instal tinggal pecet next, next, next dan finish?

Andi Sugandi said...

SuSE 9.3 & openSUSE 10.0 bisa seperti itu Mas... Dan saya sekarang sedang menunggu openSUSE 10.2 yang mungkin bulan November akan dirilis.

Semoga membantu :)

Terima kasih.

Anonymous said...

Aku sudah pake suse 10.3 instalnya gampang , kebetulan aku pake notebook axio yg 4,6jt dan gak ada maalah.