Pages

Friday, January 05, 2007

openSUSE 10.2 on My Machine

[Gambar 01: Tampilan Desktop Linux Hasil Kustomisasi]

Distro openSUSE ini saya download dengan menggunakan wget, dan baru kali ini saya melihat ketangguhan download manager sederhana (tapi cukup reliable) dalam men-download file ISO DVD openSUSE 10.2 sebesar 3.6 GB! dengan beberapa kali resuming. Terima kasih kepada Hrvoje Niksic (hniksic@xemacs.org) dan semua Programmer yang terlibat. Dan distro ini menjadi kado (hadiah) Idul Adha dan Tahun Baru 2007 yang tak terlupakan bagi saya!... Mudah-mudahan saya (pribadi) mempunyai semangat baru dan dapat terus konsisten dalam "berkorban" untuk kebaikan :)

OK then, proses instalasi openSUSE 10.2 ini memakan waktu kurang lebih 30 menit pada instalasi default dengan memilih KDE sebagai desktop environment-nya. Berikut deskripsi hasil instalasi distro tersebut di notebook saya:

LCD dan VGA Adapter
Pada probing hardware ini, openSUSE 10.2 mendeteksi LCD ini dengan nama QUANTADISPLAY LCD MONITOR dan VGA Adapter-nya dengan driver VESA [Gambar 02] (padahal notebook saya memakai ATI Mobility Radeon X1300.. hehehe..) dan akhirnya diberi resolusi 800x600 [Gambar 05], sehingga pada saat booting ke desktop, icon, font dan window aplikasinya terlihat berukuran besar dilihat di mata saya. Kita tunggu setelah saya install driver ATI-nya.

[Gambar 02: Potongan Isi File /etc/X11/xorg.conf Awal]

Mouse dan Keyboard
Untuk hal ini (saya kira) semua distro sudah mendukungnya dengan baik [Gambar 03], hanya saja seperti tombol tambahan (seperti: tanda mata uang Euro dan Dollar) di notebook saya tidak bisa muncul di standard output ketika di-press. Pada sisi lain, semua tombol multimedia dan short cut-short cut Acer dapat digunakan dengan baik. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa peripheral (terutama yang vendor specific) hardware sudah mulai banyak di-support oleh programmer vendor tersebut untuk bisa dipakai baik di atas platform Linux.

[Gambar 03: Potongan File /etc/X11/xorg.conf untuk Konfigurasi input device]

Wireless and Ethernet Adapter
Hal yang menyenangkan bagi saya adalah wireleess adapter yang dulu sempat "aneh" bisa langsung dipakai secara langsung [Gambar 04], dan di-detect sebagai "Intel Corporation PRO/Wireless 3945ABG Network Connection". Untuk Ethernet Adapter-nya (dari dulu) tidak ada masalah, langsung di-detect sebagai "Broadcom Corporation BCM4401-B0 100Base-TX".

[Gambar 04: openSUSE 10.2 Sudah Otomatis Dapat Menjalankan Koneksi Wireless]

Tampilan X WIndows (Grafis)
Perubahan mendasar dari segi tampilan adalah bentuk start menu yang baru [Gambar 05], ubahan dari programmer openSUSE sendiri. Walaupun terlihat menarik, setelah dicoba, akhirnya saya kembali dengan start menu KDE yang biasa (bentuk sebelumnya). Suatu saat apabila sudah dirasa bosan, saya akan switch ke model start menu yang baru tersebut :)

[Gambar 05: Bentuk Start Menu Baru dan Tampilan Desktop yang Masih Berukuran "Besar"]

Berikut (sebagian) isi /etc/X11/xorg.conf [Ganbar 06][Gambar 07] setelah saya instalasi driver ATI di notebook saya tersebut:

[Gambar 06: Potongan Isi File /etc/X11/xorg.conf Hasil Instalasi ATI Driver--fglrx]


[Gambar 07: Potongan File /etc/X11/xorg.conf Hasil Instalasi ATI Driver--Monitor&Screen]

dan game 3D-pun [Gambar 08] dengan smooth dapat dijalankan, plus tampilan desktop yang lebih menawan [Gambar 01] ! :)

[Gambar 08: Salah Satu Game yang Memerlukan Kemampuan 3D Acceleration]

Have fun then! :)

8 comments:

ikram said...

Maaf kalo saya salah, tapi gambar paling atas (yang keren banget itu) di atas KDE atau Gnome?

Kok mirip Gnome ya :P

Andi Sugandi said...

He he he... :)

Bener koq KDE, klik aja link gambarnya.. :)

Anonymous said...

Oh iya KDE. Maklum newbie, masih susah membedakannnya. Kirain teh kalo dua taskbar (atas-bawah) berarti Gnome hehehe.

Anonymous said...

Mas..
saya sedang mencoba linux suse 10.2 juga sebagai proxy server tunggal. Dimana router menggunakan mesin tersendiri.

Proxy server mendapat ip dari router yang sudah ada, sehingga proxy server hanya menggunakan 1 ethernet..

Pernah mencobanya kah..
saya mencoba belum berhasil juga.

Setya said...

Anda download menggunakan wget ? Bukannya Gwget ?

KDE lambat ga ya ? lebih cepat mana dibandingkan GNome ? Dan bagaimana anda bisa tampilkan theme-nya MacOS ?


Regards,

Setya

# rm -rf / said...

# anonymous:
cobain ikuti thread berikut.. :)


@ setya:
gwget adalah frontend-nya wget di Gnome :)

Gnome secara umum lebih resposif daripada Gnome.

Klo untuk Mac OSX clone di KDE, saya memakai Baghira.

Setya said...

Terima kasih atas petunjuknya,

Kalo OSX cloning spt Baghira tapi untuk Gnome ada ga ya ?


Regards,


Setya

Waterloo Auto Locksmith said...

Hello mate, great blog.